Selasa, 31 Maret 2009

g' eroh

emboh opo iki

It has been reported on the authority of Anas b. Malik that (when the enemy got
the upper hand) on the day of the Battle of Uhud, the Messenger of Allah (may
peace be upon him) was left with only seven men from the ansar and two men from
the Quraish. When the enemy advanced towards him and overwhelmed him, he said:
Whoso turns them away from us will attain Paradise or will be my Companion in
Paradise. A man from the Ansar came forward and fought (the enemy) until he was
killed. The enemy advanced and overwhelmed him again and he repeated the words:
Whoso turns them away, from us will attain Paradise or will be my Companion in
Paradise. A man from the Arsar came forward and fought until he was killed.
This state continued until the seven Ansar were killed (one after the other).
Now, the Messenger of Allah (may peace be upon him) said to his two Companions:
We have not done justice to our Companions.

SALAM peAce

BENER JUGA YAHH,,,HEHEHHE,,,

BIAR LANGIT MENJADI HITAM,, BIAR TANAH MENJADI BIRU,, AKU TETAP CINTA YOSEA,,, EHHHH SORRY,,, MAKSUDNYA INDONESIA,,, HIDUP YOSEA,, EH MAKSUDNYA INDONESIA,,

SALAM peAce

fuCk isRael

GA SEMUDAH YANG DI BAYANGKAN “KITA LIHAT DARI AKAR PERMASALAHAN ISRAEL TELAH MEREBUT TANAH DAN MENGUSIR WARGA PALESTIN,,,ISRAEL TIDAK MENGINDAHKAN HAK-HAK ORANG PALESTIN DAN BAHKAN TRUS MERAMPAS,MEMBUNUH TIDAK ADA DI DUNIA INI YANG BEGITU KEJAM CUMA KAUM SYETAN YAITU YAHUDI

fuCk iSraEl

gaza

...ketika Gaza berdarah, jangan lacuri ibu Pertiwi dan anak-
anaknya dengan kebencian baik kepada Israel maupun kepada Palestina,
atas nama apa pun, apalagi atas nama Tuhan".

Masalah Palestina dan Israel merupakan pertikaian antara dua kelompok
manusia yg menganut filosofi "gigi ganti gigi, mata ganti mata", shg
di kawasan itu dendam dan kebencian beranak pinak dari generasi ke
generasi.

Apakah secara politik semua (SEMUA) negara Arab benar-benar
menginginkan dan mendukung sepenuhnya Palestina menjadi merdeka?
Perlu dilakukan kajian secara jujur dan terbuka. Karena, kenyataan
membuktikan, setiap negara di muka bumi ini akan lebih mengutamakan
kepentingan nasionalnya masing-masing dari pada kepentingan orang
lain.

Sedangkan kita? Akan kah kita melibatkan diri secara emosional dlm
spiral kekerasan di sana? Berjuang utk terciptanya perdamaian dimana
saja di muka bumi ini, diamana saja, adalah perbuatan yg luhur. Tapi
ada orang yg kadar emosinya lebih kencang dari rasionya.

>TOMBO STREEZ<

>TOMBO STREEZ<

iku ono 5 perkarane,

kapeng 1 : ngombe sprite sak botole !!
kapeng 2 : mangan baygon sak kerduse !!
kapeng 3 : jegor sumur sak jerune !!
kapeng 4 : nguntal pacOOOl sak GAGANGE !!
kapeng 5 : gantung diri sak matine !!

~~~salah sawijine spo iso ngelakoni ??
mugO2 bakal maTi selawase !!!!!!!!!!!!

Katakan Tidak pada Korupsi


" Katakan tidak pada korupsi"
sudah menjadi salah satu slogan menarik di dalam tayangan televisi. Andaikata kepada setiap warga negara Indonesia yang mengerti bahasa Indonesia diajukan pertanyaan "setuju atau tidak setujukah anda dengan korupsi", maka diyakini bahwa jawaban yang diperoleh adalah ”tidak setuju". Diharapkan bahwa dengan terus-menerus diperdengarkan atau dibaca bahasa slogan yang demikian, akan terbangun pemahaman benar tentang korupsi dan sikap benar menentang korupsi di dalam setiap diri kita sebagai warga negara dari sebuah bangsa besar yang citranya sedang terpuruk.

Pemahaman benar tentang makna kejahatan korupsi dan sikap benar untuk memerangi jenis kejahatan ini dapat melahirkan tutur kata dan tindakan kita yang bukan saja menentang korupsi, melainkan juga bersih dari korupsi.

Akhirnya, akan lahir masyarakat, pemerintah, bangsa, dan negara yang semakin bersih dari jenis kejahatan ini. Pemerintah yang bersih bersama rakyatnya yang bersih dapat membangun kembali negeri ini secara bersama.

Tayangan dalam bentuk bahasa slogan bukanlah mantera yang berdaya magik ajaib yang dapat membersihkan bangsa dan negara ini dari korupsi melalui embusan kata dan bahasa tubuh. Ungkapan Melayu yang menyatakan satunya kata dengan perbuatan menjelaskan bahwa ucapan yang baik harus didahului oleh sikap dan tindakan yang baik.

Jika ungkapan itu dibalik menjadi satunya perbuatan dengan kata, maka artinya berubah menjadi ucapan yang baik harus diikuti oleh sikap dan tindakan yang baik pula.

Bentuk pertama mendahulukan tindakan baik sebelum berkata yang baik dan benar, sedangkan bentuk kedua atau bentuk yang sebaliknya mendahulukan berkata yang baik dan benar sebelum bertindak yang baik dan benar.

Betapa indahnya jika kedua bentuk ungkapan, satunya kata dengan perbuatan atau satunya perbuatan dengan kata, diamalkan dalam hidup dengan mengatakan yang benar karena sudah bertindak yang benar atau dengan bertindak yang benar karena sudah mengatakan kebenaran.

Jika kata dan perbuatan atau perbuatan dan kata kita senantiasa benar, khususnya dalam konteks pemberantasan korupsi, termasuk membersihkan hidup kita masing-masing dari kejahatan korupsi, maka bangsa dan negara ini akan segera dapat pulih dari krisis, terutama krisis moralitas yang menjadi virus penyakit penyebar berbagai jenis kejahatan.

Ungkapan "katakan tidak pada korupsi" dapat dijadikan slogan nasional bersama untuk memerangi korupsi. Namun, slogan demikian dapat menjadi bumerang beracun yang memangsa setiap diri kita jika kebenaran di balik ungkapan itu hanya kebenaran dalam bahasa dan akting politik yang dalam waktu tertentu menjadi ungkapan yang cuma menyesatkan.

Karena itu, kita mulai bersih dari korupsi dengan keteladanan hidup individual pribadi dan keluarga yang benar-benar bersih. Individu pribadi dan keluarga yang bersih secara moral dapat menjadi subjek pelaku pemberantasan korupsi, baik di tengah masyarakat di seputar kita,

maupun di tengah kehidupan bangsa. Jika kita gagal membersihkan diri masing-masing dan membersihkan keluarga dari kejahatan korupsi, maka kita akan menjadi virus penyebar berbagai jenis penyakit moral, termasuk virus penyakit korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar